Tuesday, November 15, 2016

Review League of Legend: Penuh Aksi Berkat Mekanisme Permainan Unik

https://duniagames.co.id/news/89-review-league-of-legend-penuh-aksi-berkat-mekanisme-permainan-unik

Kini bermain game jadi lebih dari sekadar bermain sendiri. Maka dari itu fitur multiplayer online jadi fitur tambahan favorit di dalam suatu game. Game multiplayer online dapat muncul dalam bentuk Co-op atau PvP. Salah satu contoh game multiplayer online dalam bentuk PvP adalah genre MOBA atau Multiplayer Online Battle Arena. Di Indonesia Dota 2 dan League of Legend atau LoL menjadi dua game MOBA favorit gamers Indonesia. Kalau kamu pemain Dota 2 atau belum pernah bermain MOBA sebelumnya, simak ulasan Dunia Games berikut agar lebih kenal dengan game LoL:
Secara grafis, tak terlalu banyak hal yang bisa dikomentari dari League of Legend. Secara umum League of Legend menampilkan grafis dan animasi yang cukup. Memang grafis LoL tidaklah terlihat nyata seperti Dota 2 ataupun game-game masa kini, League of Legend justru memiliki grafis lebih seperti kartun. Beruntung dengan grafis dari game engine yang ada, League of Legend justru jadi ramah untuk dimainkan pada komputer dengan spesifikasi rendah.
League of Legend memiliki gameplay yang mirip dengan Dota 2. Masing-masing pemain diminta untuk mengendalikan satu karakter yang disebut “Champion”. Setiap Champion memiliki 3 skill unik dan 1 buah skill ultimate. Objective LoL juga adalah menghancurkan Core atau yang dikenal sebagai Ancient dalam Dota 2. Dalam prosesnya pemain harus mengumpulkan sumber-daya berupa experience untuk menaikkan level Champion dan Gold untuk membeli equipment yang menambah daya guna Champion.
Beberapa perbedaan juga datang dari game mechanic. Salah satu yang paling kentara adalah konsep skill crowd controller yang berbeda di antara dua game tersebut. Pemain Dota pasti familiar dengan istilah “Stun”, keadaan ketika hero musuh jadi diam sejenak. Dalam League of Legend skill crowd controller datang dengan berbagai macam status, contohnya seperti keadaan Airborne, Fear, Charm, Flee, dan Taunt yang jarang kita temui di Dota 2.
Perbedaan lain juga datang dari mekanik skill casting. Dalam Dota 2 mengeluarkan skill cukup dengan arahkan kursor ke arah musuh lalu klik skill yang ingin digunakan. Pada League of Legend beberapa skill disable muncul dalam bentuk skillshot, alias pemain harus memperkiraan pergerakan musuh agar skill dapat mendarat tepat pada Champion musuh. Meski skillshot juga muncul pada Dota 2, namun dalam LoL skillshot sering muncul terutama skill dengan elemen crowd controlling.
Ketersediaan Hero juga jadi hal pembeda lain antara Dota 2 dengan LoL. Dalam Dota 2 pemain bisa bebas memainkan semua hero yang ada. Pada League of Legend, kamu hanya bisa memainkan Sepuluh Champion di awal game. Sepuluh Champion tersebut adalah Champion gratis yang digilir setiap minggunya. Jika kamu suka dengan Champion tersebut, kamu bisa membelinya agar dapat dimiliki secara permanen. Kamu bisa membelinya dengan Influence Point (mata uang virtual) atau Riot Point (mata uang premium).
Secara keseluruhan beberapa perbedaan dan game mechanic unik tersebut yang membuat League of Legend jadi game yang patut dicoba. Entah kamu seorang pemain Dota 2 atau seorang gamers tanpa pengalaman main game MOBA, League of Legend tetaplah menjadi sebuah game bermekanisme unik yang menarik untuk dipelajari dan dimainkan.

No comments:

Post a Comment